Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah

Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah

Download Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang Pidato Islami Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, bagi teman-teman yang kebingungan dalam mencari materi tentang Pidato Islami Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah, saya persembahkan seperti dibawah ini.

Contoh pidato singkat Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan yang penuh berkah

Contoh Pidato


Alhamdulillahil wahidil ahad, aladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakullahu kufuwwan ahad, ahmaduhu subhanahu wataala wa asykuruhu, allahumma sholli wa sallim wa barik'ala sayyidina Muhammad waala alihi wa ash habihi wa man tabiahum ila yaumil qiyamah, amma ba'du.
Yang terhormat ketua muhadharah

Yang terhormat para pembicara

Saudara-saudara sekalian yang saya cintai

Untuk mengawali pidato saya, marilah kita bersama-sama memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua, yang tidak akan mampu kita menghitungnya, Shalawat dan salam semoga tetap atas junjungan Nabi kita yang agung Muhammad saw yang telah menjadi utusan Allah untuk  menyampaikan berita gembira dan peringatan serta rahmat bagi umat manusia di dunia ini.

Kemudian tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada saudara protokol yang telah memberikan  kesempatan  kepada  saya untuk menyampaikan  pidato di hadapan saudara-saudara sekalian dengan mengambil sebuah tema: "Meraih Ampunan di Bulan Ramadhan agar tidak menjadi orang yang merugi ".

Alhamdulillāh, bulan Ramadhān mungkin tidak sampai seminggu lagi akan menjelang kita. Dan tentunya, seorang mu’min dengan datangnya bulan Ramadhān memberikan angin (harapan) yang besar, karena seorang mu’min itu kata Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bergembira dengan keta’atan.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

مَنْ سَرَّتْهُ حَسَنَاتُهُ وَسَاءَتْهُ سَيِّئَاتُهُ فَذَلِكُمْ الْمُؤْمِنُ

Barangsiapa yang merasa bergembira dengan amal kebaikan dia dan merasa susah dengan amal keburukan dia, maka tandanya dia seorang mu’min.” (Hadīts Riwayat At Tirmidzi nomor 2165)

Seorang mu’min dengan datangnya bulan Ramadhān, dia menaruh harapan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla untuk mendapatkan ampunan yang paling besar.  Oleh karena itulah seorang mu’min ketika datang bulan Ramadhān ini berada di antara dua keadaan. Yaitu:

1. Berharap ampunan.
2. Khawatir tidak mendapatkan ampunan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kenapa khawatir? Karena adanya hadīts yang mengancam ketika telah selesai bulan Ramadhān dia tidak mendapatkan ampunan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dalam hadīts riwayat Imām Ahmad, Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
شَقِيَ عَبْدٌ
Celaka seorang hamba.

Dalam riwayat lain:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

Celaka seorang hamba (semoga terhina seorang hamba), masuk padanya bulan Ramadhān kemudian dia keluar dari bulan Ramadhān dalam keadaan tidak mendapatkan ampunan Allāh Subhānahu wa Ta’āla.” (Hadits riwayat Tirmidzi nomor 3545)

Dido’akan oleh Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam dengan kecelakaan. Siapa? Orang yang masuk bulan Ramadhān kemudian ketika selesai bulan Ramadhān dia tidak meraih ampunan dari Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Ini yang membuat kita khawatir dan cemas.

Apakah kita nanti bulan Ramadhān ini termasuk orang yang diampuni dosanya atau tidak? Maka dari itu, yā akhi aazakumullah, berdasarkan hadīts ini bahwa seorang mu’min hendaknya bersungguh-sungguh untuk mendapatkan dan meraih ampunan Allāh di bulan Ramadhān.

Yā akhi aazakumullah.

Sebetulnya meraih ampunan di bulan Ramadhān tidaklah sulit bagi mereka yang diberikan kemudahan oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Kenapa? Karena sebab-sebab untuk mendapatkan ampunan di bulan Ramadhān itu sangat banyak sekali.

Barangkali inilah, apa yang dapat saya sampaikan di hadapan saudara-saudara sekalian, jika ada kesalahan dan kekurangannya dari kata-kata saya, saya mohon maaf yang sebanyak-banyaknya.

Wassalamu 'alaikum wr. wb.


0 komentar: